Samarinda- Terowongan Samarinda dalam kondisi aman dan siap menjalani uji kelayakan. Namun, pengoperasiannya masih tertunda karena menunggu persetujuan dari pemerintah pusat. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Samarinda, Desy Damayanti, menjelaskan bahwa uji kelayakan belum dapat dilakukan karena menunggu izin dari Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian PUPR.
“Kami sudah mengajukan izin awal Juni untuk penilaian konstruksi. Secara struktur, tidak ada masalah,” tegas Desy pada Jumat (27/6/2025).
Longsor di Lereng Inlet Tidak Pengaruhi Struktur Utama
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada Mei 2025, terjadi longsor di lereng inlet Jalan Sultan Alimuddin. Namun, insiden ini tidak berdampak pada konstruksi inti terowongan.
“Longsor terjadi di area lereng yang merupakan dinding penahan, bukan bagian dari struktur utama terowongan,” jelas Desy.
Baca Juga: Samarinda Gagal dalam Pengelolaan Sampah, DLH Genjot Pembenahan TPA Sambutan
Ia menambahkan bahwa dinding penahan telah diperbaiki dan dikembalikan ke kondisi semula. Sementara itu, badan terowongan tetap dalam keadaan baik tanpa kerusakan.
“Masyarakat perlu memahami, posisi dinding dan badan terowongan itu berbeda. Tidak ada yang memengaruhi struktur utama,” ujarnya.
Saat ini, Pemkot Samarinda masih menunggu kedatangan tim penilai dari KKJTJ Kementerian PUPR untuk melakukan verifikasi teknis menyeluruh. Jika dinyatakan aman, terowongan akan segera dibuka untuk publik.
“Seperti halnya Jembatan Mahkota dan infrastruktur besar lainnya, semua harus melalui penilaian struktural dari tim pusat. Jika sudah ada rekomendasi, kami akan membukanya,” tambah Desy.
Kapan Terowongan Samarinda Dibuka?
Meskipun masyarakat menantikan pembukaan terowongan ini, belum ada kepastian jadwal resmi. Namun, Pemkot Samarinda berkomitmen mempercepat proses sesuai prosedur teknis yang berlaku.
“Karena ini bangunan struktur, pembukaannya tetap menunggu izin resmi,” pungkas Desy.
Terowongan Samarinda merupakan infrastruktur strategis yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan konektivitas di kota ini. Namun, keselamatan pengguna menjadi prioritas utama, sehingga pemeriksaan ketat oleh tim pusat sangat diperlukan.
Terowongan Samarinda telah siap secara struktur, namun pembukaannya masih menunggu lampu hijau dari KKJTJ Kementerian PUPR. Dengan verifikasi yang ketat, diharapkan terowongan ini dapat segera beroperasi dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Samarinda.
