Samarinda- Pencari Kerja memadati Ballroom Hotel Mercure Samarinda dalam gelaran Job Fair Kota Samarinda Tahun 2025 yang berlangsung selama dua hari, 25-26 Juni. Sebanyak 35 perusahaan dari berbagai sektor seperti perbankan, pertambangan, jasa, dan pendidikan turut ambil bagian, menawarkan ribuan lowongan kerja bagi masyarakat Kalimantan Timur.
Antusiasme peserta terlihat sejak pagi hari, dengan antrean panjang di depan lokasi job fair. Bagi sebagian besar pencari kerja, acara ini menjadi kesempatan emas untuk bertemu langsung dengan perusahaan impian, mengumpulkan informasi, bahkan menjalani proses rekrutmen secara cepat.
Pengalaman Pertama Pencari Kerja “Deg-degan Tapi Sangat Membantu”
Betty, salah satu peserta yang baru lulus dari universitas lokal, mengaku ini adalah pengalaman pertamanya mengikuti job fair.
“Cukup menyenangkan dan informatif. Saya sempat deg-degan juga, tapi ternyata perusahaan-perusahaan di sini sangat terbuka menjelaskan sistem kerja dan posisi yang ditawarkan,” ujarnya.
Betty mengaku telah mempersiapkan diri dengan matang, termasuk memilih perusahaan target sejak sebelum acara. “Saya fokus ke sektor perbankan karena sesuai dengan latar belakang pendidikan saya. Semoga bisa lolos, dan semoga job fair ini tidak hanya formalitas seperti anggapan sebagian orang,” harapnya.
Sementara itu, Elga, mahasiswi semester akhir Politeknik Negeri Samarinda jurusan akuntansi, datang dengan tujuan mencari tempat magang.
Baca Juga: Terowongan Samarinda Uji Kelayakan Tunggu Izin Pusat, PUPR Pastikan Struktur Aman
“Job fair ini sangat efisien. Kita bisa langsung memilih dan bertanya ke perusahaan, terutama untuk lowongan di bidang administrasi atau akuntansi,” tuturnya.
Bagi Elga, magang adalah salah satu syarat kelulusan, sehingga ia berharap bisa mendapatkan perusahaan yang tepat untuk mengembangkan kompetensinya.
Perusahaan Buka Lowongan, Tapi Masih Ada Tantangan
Di sisi lain, perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi juga menyambut positif antusiasme peserta. Namun, beberapa perwakilan perusahaan mengungkapkan bahwa masih ada kesenjangan antara kualifikasi pencari kerja dan kebutuhan industri.
PT Berlian Duta Energi, perusahaan yang bergerak di bidang alat kontraktor pertambangan di Kaubun, Kutai Timur, membuka lowongan untuk posisi supervisor dan superintendent.
“Sayangnya, mayoritas pelamar masih minim pengalaman dan belum memiliki sertifikat pendukung. Kami harap ke depan pencari kerja bisa lebih membekali diri dengan pelatihan atau sertifikasi,” ujar Siska, perwakilan perusahaan.
Hal serupa diungkapkan oleh Oldi, perwakilan dari PT PKSS (Prima Karya Sarana Sejahtera), sebuah perusahaan outsourcing dengan lebih dari 300 mitra kerja, termasuk BUMN dan swasta.
“Job fair ini efektif sebagai wadah rekrutmen langsung. Kami bisa melihat kesiapan pelamar, baik dari sisi komunikasi maupun pengalaman. Dalam dua hari ini, sudah hampir 100 pelamar yang kami temui,” ungkapnya.
Oldi juga membantah anggapan bahwa job fair hanya formalitas. “Kami benar-benar melakukan proses seleksi dan penempatan, bahkan hasilnya dilaporkan secara resmi. Job fair seperti ini sangat membantu kami menjaring talenta terbaik dari daerah,” tegasnya.
Job Fair Kota Samarinda 2025 tidak hanya menjadi ajang temu antara pencari kerja dan perusahaan, tetapi juga membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha dapat menciptakan peluang kerja yang lebih luas dan berkelanjutan.
Dengan semakin tingginya minat masyarakat dan respons positif dari perusahaan, acara seperti ini diharapkan dapat terus dilaksanakan secara rutin, bahkan dengan cakupan yang lebih besar di masa depan.
