Samarinda- Banjir di Jalan Wahid Hasyim Diduga Akibat Drainase Tersumbat, Pemprov Lakukan Normalisasi Sungai, Kawasan Jalan Wahid Hasyim hingga GOR Kadrie Oening, Kecamatan Samarinda Utara, kerap dilanda banjir ketika hujan deras melanda. Diduga, penyebab utamanya adalah drainase yang tidak lancar akibat sedimentasi dan tumpukan sampah. Menanggapi hal ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (DPUPR Pera Kaltim) melakukan program normalisasi sungai untuk mengatasi masalah tersebut.
Drainase Tersumbat, Banjir Pun Melanda
Banjir di kawasan GOR Kadrie Oening dan sekitarnya bukanlah kejadian baru. Setiap kali hujan dengan intensitas tinggi turun, genangan air muncul dan mengganggu aktivitas warga serta pengendara yang melintas di Jalan Wahid Hasyim. Fadly Kasim, Kasi Sungai dan Pantai Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Pera Kaltim, menjelaskan bahwa penyebab utama banjir adalah tersumbatnya saluran drainase.
“Saluran air dari Jalan Wahid Hasyim mengalir ke Sungai Karang Mumus (SKM) melalui saluran di sekitar Stadion Sempaja hingga Perumahan Rapak Binuang. Namun, sedimentasi dan sampah yang menumpuk menghambat aliran air, sehingga air meluap dan membanjiri jalan serta kawasan GOR,” jelas Fadly pada Kamis (3/7).
Saat tim DPUPR melakukan inspeksi awal, mereka menemukan tumpukan sampah yang sangat banyak di dalam drainase. “Kami mengangkut lebih dari 4 truk sampah, belum lagi sedimentasi yang mengendap di dasar saluran,” ungkapnya.
Normalisasi Sungai Dilakukan untuk Atasi Banjir
Untuk mengatasi masalah ini, DPUPR Kaltim telah memulai program normalisasi sungai sejak Juni lalu. Salah satu titik yang menjadi prioritas adalah saluran di sekitar GOR Kadrie Oening dan Jalan Wahid Hasyim.

Baca Juga: Pantai Manggar Balikpapan Berubah, Pengunjung Harap Perhatikan Daftar Ini
Program normalisasi ini mencakup pembersihan dan pelebaran saluran sepanjang kurang lebih 1.900 meter, dimulai dari Jalan Wahid Hasyim hingga Perumahan Rapak Binuang. Saat ini, pekerjaan fokus pada segmen di sekitar Stadion Sempaja sepanjang 900 meter.
Target Dua Bulan untuk Kurangi Genangan
Fadly memperkirakan pekerjaan normalisasi ini akan memakan waktu sekitar dua bulan
“Kami berupaya semaksimal mungkin agar normalisasi ini bisa mencegah banjir di kemudian hari. Selain membersihkan sampah, kami juga memperbaiki struktur saluran agar air dapat mengalir lebih lancar ke Sungai Karang Mumus,” ujarnya.
Peran Masyarakat dalam Menjaga Kebersihan Drainase
Meski pemerintah berupaya memperbaiki infrastruktur drainase, peran masyarakat juga sangat penting untuk mencegah banjir berulang. Kebiasaan membuang sampah sembarangan ke sungai atau saluran air harus dihentikan.
“Kami berharap warga bisa lebih sadar akan kebersihan lingkungan. Sampah yang dibuang ke sungai atau selokan hanya akan menyumbat aliran air dan menyebabkan banjir,” pesan Fadly.
Jika program normalisasi ini berjalan sesuai rencana, kawasan Jalan Wahid Hasyim dan GOR Kadrie Oening diharapkan terbebas dari banjir. Selain itu, aliran air yang lancar juga akan mengurangi risiko kerusakan jalan dan bangunan akibat genangan air yang berkepanjangan.